Selasa, 06 Maret 2018

Penggunaan Tag di HTML5




          Pada kali ini, saya akan sedikit bercerita mengenai beberapa jenis tag yang ada di HTML5.
Sebelum memasuki pembahasannya, sediain dulu secangkir kopi dan lagu favorit masing-masing.
          Langsung saja nih, mari kita memasuki kawasan yang sedikit ilmiah dibawah ini. beberapa tag yang dipakai bawah ini seperti title, style, h3, div, p:
 
Title
Untuk membuat judul dari sebuah halaman
html
Membuat sebuah dokumen HTML
Style
Membuat informasi style untuk dokumen
H
Untuk membuat heading
Div
Untuk membuat sebuah bagian dalam dokumen
P
Membuat paragraf
Hr
Membuat perubahan dasar kata didalam isi










        Dibawah ini merupakan hasil running atau executi dari beberapa tag dan sourcecode diatas. Saya pengecekkannya menggunakan Netbeans dan Mozilla Firefox, dimana digunakan untuk menulis tag dan sourcode, dan digunakan untuk melihat hasil dari gambar sebelumnya.






          Mungkin itulah contoh dari beberapa tag yang digunakan dalam pembahasan ini.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba kawan!!!

Jumat, 05 Januari 2018

Coretan Tinta Di Tanah Perantauan




Kehidupan adalah pergumulan yang penuh dengan problematika. Oleh karena itu, kita membutuhkan untuk berinteraksi dengannya. Kehidupan kadang memposisikan kita pada kita pada keadaan yang sangat sulit. Tidak tahu apa yang harus kita ucapkan? Apa yang harus kita lakukan? Dan apa yang harus kita pikirkan?1

Sebuah cerita yang akan tertulis untuk mengingat, mempelajari dan mengaplikasikannya dari masalalu, sekarang dan hari esok. Diamana cerita ini menjadi pelajaran untuk para pembaca. Kisah ini diambil berdasarkan kehidupan seseorang yang jauh dan rindu dengan keluarga dan daerah asalnya. Penulis menulis cerita ini dengan rasa gundah gulananya seorang anak yang antara penyesalan tercampur dengan harapan.

Kisah ini saya mulai dari mendeskripsikan Seorang ayah yang penuh dengan kecintaan dan kasih sayang terhadap keluarganya, dan sedikit memiliki jiwa keotoriteran, jiwa ini secara umu dimiliki oleh setiap kepala rumah tangga. Akan tetapi, beliau berbeda dari yang lain dan bertujuan untuk kebaikan anak-anaknya. Entah apa sebabnya, pada saat saya berusia sekitar umur sepuluh tahun, mulai muncul jiwa untuk melawan beliau. Ahli pendidikan mengatakan bahwa memang jiwa anak laki-laki tidak dekat dengan ayahnya. Asumsi tersebut bisa saja dibantah karena semuanya tidak begitu, saya TEGASKAN semuanya berbeda.

“Bapak tua, kulitnya coklat dibakar matahari kota, jidatnya berlipat-lipat seperti sobekan luka, pipinya gosong disapu angin panas, tenaganya dikuras dijalan raya siang tadi, sekarang bapak mendengkur”. Potongan puisi dari Wiji Thukul tersebut mengingatkan saya dari keringat sang ayah yang keluar hanya karena ingin membahagiakan dan tanpa mengharap rasa balasan apapun dari seorang anak-anaknya. Akan tetapi, anak-anaknya tidak memedulikan hal tersebut. Hingga dewasa sekarang baru saya rasakan betapa besarnya kasih seorang ayah, menyesal memang datang cerita sudah selesai. Saya “melaknat” penyesalan. Kenapa tidak dari dulu saya menyadarinya? Kenapa harus sekarang untuk sadar? Itu semua memang berasal dari kebodohan saya yang sangat-sangat bodoh. Mengingat akan hal itu, serasa air mata keluar dengan sendirinya dan dada terasa sesak, bukan karena sakit tapi karena kebodohan yang telah diperbuat.


Jumat, 13 Januari 2017

KATA-KATA UNTUK PARA KAWAN-KAWAN MAHASISWA BARU NGALI





            Kita semua mengetahui bahwa mayoritas orang di desa tercinta kita yaitu Ngali itu adalah petani. Jadi, disini saya ingin mengajak kawan-kawan untuk bisa merenungkan kembali apa yang telah kita lakukan selama ini. Orangtua kita walaupun mereka petani tetapi mereka menginkan kita sebagai anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang baik. Kita seharusnya menjadikan itu sebagai motivasi besar dalam perjalanan ini. Mereka rela untuk susah payah, kepanasan di sawah, mereka tidak peduli dengan keringat yang keluar dari tubuhnya dan juga tidak peduli akan kulit mereka yang kusam dan kasar yang disebabkan oleh alam, itu semua hanya untuk kita para anaknya.
            Tidak banyak yang mereka harapkan kepada kita:
1.      Mereka hanya ingin melihat kita memakai Toga.
2.      Mereka hanya ingin melihat kita membawa selembar kertas putih dengan dihiasi oleh coretan-coretan tinta hitam.
3.      Mereka mengharapkan dengan adanya kedua hal yang saya sebutkan di atas, kita bisa hidup lebih baik dan layak bukan seperti mereka dalam konteks ekonomi dan ilmu.

Ingat kawan-kawan! Kita pergi jauh dari orangtua dan datang ke negeri orang sebagai rantauan hanya untuk belajar. Jangan biarkan matahari diatas sana terbenam dengan sendirinya tanpa sesuatu yang dapatkan untuk hari ini.
Bersenang-senanglah kawan-kawan tapi ingatlah selalu jangan biarkan pribadi kita untuk terbius dengan kenikmatan yang bersifat fana itu. Ketahuilah kawan-kawan, jika kita sungguh ingin belajar maka tidak akan ada yang bisa menghalanginya.
Untuk menutup tulisan ini, ada beberapa kata yang saya tangkap dari percakapan dengan salah satu guru saya dan ingin saya sampaikan kepada kawan-kawan, semoga menjadi motivasi dan selalu diingat :
“Semua orang adalah guru,
Semua tempat adalah sekolah, dan
Semua buku adalah ilmu.”